Saat ketika warna mengetukkan tintanya; kau tersadar dan tersenyum kepadanya.

Minggu, 26 Februari 2017

Tanda Koma

Sayang, kenapa menangis ?
Matahari masih bersinar dan bulan tetap purnama
Manusia masih melintas dan lentera belum lagi padam
Sayang, kenapa menangis ?

Sayang, kenapa berduka ?
Bapakmu belum kembali
Jangan buat ia melihatmu begini
Kemari, Nak, kemari
Sayang, kenapa berduka ?

Nak, hapus air matamu
Air mata memang bukti kekuatanmu
Tapi ia seharga permata
Harus dijaga
Jangan kau buang percuma
Mari, hapus air matamu

Nak, pulanglah sekarang
Rumahmu tidak pernah berubah
AnakKu akan tetap jadi anakKu
Tak ada yang berhak menuduh atasmu
Nak, mari 
Gandeng tanganKu
Tunggu Ayahmu pulang
Kemari ke pelukanKu
...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar